Monday, January 31, 2005

Catatan George Carlin

CATATAN GEORGE CARLIN


The paradox of our time in history is that we have taller buildings but shorter tempers, wider freeways, but narrower viewpoints. We spend more, but have less. We buy more, but enjoy less. We have bigger houses and smaller families, more conveniences, but less time. We have more degrees but less sense, more knowledge, but less judgment, more experts, yet more problems, more medicine, but less wellness. We drink too much, smoke too much, spend too recklessly, laugh too little, drive too fast, get too angry, stay up too late, get up too tired, read too little, watch TV too much, and pray too seldom.

We have multiplied our possessions, but reduced our values. We talk too much, love too seldom, and hate too often. We've learned how to make a living, but not a life. We've added years to life not life to years.We've been all the way to the moon and back, but have trouble crossing the street to meet a new neighbor. We conquered outer space but not inner space. We've done larger things, but not better things. We've cleaned up the air, but polluted the soul. We've conquered the atom, but not our prejudice.

We write more, but learn less. We plan more, but accomplish less. We've learned to rush, but not to wait. We build more computers to hold more information, to produce more copies than ever, but we communicate less and less. These are the times of fast foods and slow digestion, big men and small character, steep profits and shallow relationships. These are the days of two incomes but more divorce, fancier houses, but broken homes. These are days of quick trips, disposable diapers, throwaway morality, one night stands, overweight bodies, and pills that do everything from cheer, to quiet, to kill.It is a time when there is much in the showroom window and nothing in the stockroom. A time when technology can bring this letter to you, and a time when you can choose either to share this insight, or to just hit delete.

Remember, spend some time with your loved ones, because they are not going to be around forever. Remember, say a kind word to someone who looks up to you in awe, because that little person soon will grow up and leave your side. Remember, to give a warm hug to the one next to you, because that is the only treasure you can give with your heart and it doesn't cost a cent.

Remember, to say, "I love you" to your partner and your loved ones, but most of all mean it. A kiss and an embrace will mend hurt when it comes from deep inside of you. Remember to hold hands and cherish the moment for someday that person will not be there again.Give time to love, give time to speak and give time to share the precious thoughts in your mind.

by: George Carlin

Sunday, January 30, 2005

INGATAN

INGATAN


Suka baca catatan ini. Moga kita memperolehi sesuatu darinya.


When the door of happiness closes another opens -- remember this saying? But often times we look so long at the closed door that we don't see the one, which has been opened for us. Maybe the best kind of friend is the kind you can sit on a porch and swing with, never say a word, and then walk away feeling like it was the best conversation you've ever had. Maybe it is true that we don't know what we have got until we lose it, but it is also true that we don't know what we have been missing until it arrives. Or maybe giving someone all your love is never an assurance that they will love you back. Don't expect love in return; just wait for it to grow in their heart; but if it does not, be content it grew in yours.

It takes only a minute to get a crush on someone, an hour to like someone, and a day to love someone, but it takes a lifetime to forget someone. Don't go for looks; they can deceive. Don't go for wealth; even that fades away. Go for someone who makes you smile, because it takes only a smile to make a dark day brighter. Find the one that makes your heart smile.

There are moments in life when you miss someone so much that you just want to pick them from your dreams and hug them for real. Dream what you want to dream; go where you want to go; be what you want to be, because you have only one life and one chance to do all the things you want to do.May you have enough happiness to make you sweet, enough trials to make you strong, enough sorrow to keep you human, enough hope to make you happy.

Always put yourself in others' shoes. If you feel that it hurts you, it probably hurts the other person, too. The happiest of people don't necessarily have the best of everything; they just make the most of everything that comes along their way.Love begins with a smile, grows with a kiss and ends with a tear. The brightest future will always be based on a forgotten past, you can't go on well in life until you let go of your past failures and heartaches.Do you think maybe or God really wanted us to meet the wrong people before meeting the right one, so when we finally meet the right person, we will know how to be grateful for that gift?

Guys I want you take time to reflect on these words for the day:

“When you were born, you were crying and everyone around you was smiling. Live your life so that when you die, you are the one who is smiling and everyone around you is crying.”

Saturday, January 29, 2005

Teratai


Teratai di pinggiran, membuang sepi ke sisi!

TSUNAMI DALAM DIRI



Ada beberapa perkara timbul tiba-tiba. But aku rasa dapat menghadapinya dengan baik. Aku memohon pada yang esa agar segalanya berakhir dengan sempurna.

Masih mencari-cari idea untuk menyudahkan penulisan. Ada beberapa perkara perlu di kaji dengan teliti.

Tidak dapat balik ke CC. Minggu depan insyaallah akan balik. Nak setteldkan beberapa benda yang tiba-tiba menyentak keharmonian diri.

Rugi sekali malam tadi tidak sedar masa, terbabas nak nonton JP sebab leka nonton National Geography.

Friday, January 28, 2005

Sembahyang Jumaat

Garis panduan ke masjid untuk sembahyang Jumaat


SEMBAHYANG penting dalam kesatuan umat Islam. Pentingnya solat itu, maka Nabi Muhammad saw memberi amaran keras kepada mereka yang tidak hadir ke masjid untuk menunaikan solat Jumaat.

Baginda bersabda bermaksud: “Barang siapa secara mudah meninggalkan sembahyang Jumaat sebanyak tiga kali berturut-turut, Allah akan menjadikan hatinya keras untuk menerima kebenaran.”

Sembahyang Jumaat ini terlalu penting untuk memastikan umat Islam berada di atas landasan yang membawa kecemerlangan dan kejayaan. Baginda juga meletakkan garis panduan yang wajib diikuti oleh mereka yang menghadirinya. Hal ini bagi memastikan ibadat Jumaat itu benar-benar dapat mendidik jiwa orang yang menghadirinya.

Antara garis panduan itu adalah:

Mengemas diri dengan sebaik-baiknya, mandi membersihkan dirinya agar jemaah lain, terutama yang berhampiran dengannya tidak terganggu oleh bau badan atau pakaiannya yang busuk.

Nabi bersabda bermaksud: "Apabila seseorang kamu menghadiri sembahyang Jumaat, maka hendaklah dia mandi." (Hadis riwayat Muslim)

Segera ke masjid dengan penuh ketenangan. Perkara ini perlu bagi mendapatkan saf yang paling depan, berzikir, membaca al-Quran serta berpeluang mendengar khutbah dengan jelas.

Baginda bersabda bermaksud: “Barang siapa yang mandi pada hari Jumaat, kemudian pergi ke masjid pada awal waktu, maka seolah-olah dia berkorban seekor unta." (Hadis riwayat Bukhari)


Menumpukan perhatian sepenuhnya kepada khutbah yang dibaca.Mendengar khutbah adalah suatu kemestian dan syarat sah bagi sesuatu Jumaat yang didirikan. Ia adalah kemuncak kepada ibadat sembahyang Jumaat.


Sekiranya jemaah yang membanjiri masjid tidak mendengar khutbah dengan baik, sibuk bercakap-cakap sesama sendiri atau gurau senda, dia bukan saja tidak dapat menerima faedah daripada khutbah disampaikan oleh khatib, malah solat Jumaatnya penuh dengan kecacatan dan tidak sempurna. Paling sedih, dia langsung tidak mendapat pahala.

Perkara itu seperti sabda Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad bermaksud: "Barang siapa yang bercakap-cakap ketika Imam sedang membaca khutbah (Jumaat), maka dia bagaikan seekor keldai yang membawa kitab-kitab dan sesiapa yang berkata diam (kepada rakannya yang bercakap) tiadalah Jumaat baginya, Jumaatnya tidak sempurna."Demi memastikan setiap kalimah yang dibaca oleh khatib didengar serta difahami dengan baik, Rasulullah melarang jemaah yang berada dalam masjid daripada melakukan ibadat sunat seperti bertasbih atau membaca al-Quran.

Sembahyang sunat Tahyatul Masjid dibenarkan, tetapi hendaklah didirikan seringkas mungkin agar jemaah tidak terlepas daripada mendengar khutbah.Berbual dan sikap tidak menumpukan perhatian ketika khatib membaca khutbah adalah perbuatan yang sangat buruk. Ia menyerupai sikap yang pernah ditunjukkan oleh orang kafir Quraisy pada zaman dulu.

Firman Allah bermaksud: “Dan orang kafir berkata: "Janganlah kamu mendengar akan al-Quran ini dan tentanglah dia (dengan nyanyian dan jeritan riuh rendah serta tepuk sorak) supaya kamu berjaya (mengganggu bacaan atau menenggelamkan suara pembacanya). Maka demi sesungguhnya, kami akan merasakan kepada orang yang kafir itu azab seksa yang seberat-beratnya, dan kami akan membalas mereka dengan seburuk-buruk balasan bagi apa yang mereka telah kerjakan." (Surah al-Fussilat, ayat 26 dan 27)

Amalan tidak memberi tumpuan terhadap khutbah yang dibaca oleh khatib adalah kesalahan yang menyerupai pengabaian terhadap bacaan al-Quran. Perkara ini kerana salah satu dari rukun khutbah adalah membaca al-Quran. Justeru, Allah menggesa agar apabila al-Quran atau khutbah dibaca, maka hendaklah kita diam dan menumpukan perhatian terhadap bacaan itu.

Firman Allah bemaksud: “Dan apabila al-Quran itu dibacakan, maka dengarlah akan ia serta diamlah (dengan sebulat-bulat ingatan untuk mendengarnya), supaya kamu beroleh rahmat." (Surah al-A’raaf, ayat 204)


Sumber :


Berita Harian 28/1/05 (Jumaat) B12.



Sudah Jumaat rupanya. Semalam seharian meeting di kampus Melaka. Letih woooo tertidur di depan TV lepas nonton JP.

Thursday, January 27, 2005

Samseng Jalan

SAMSENG JALAN


Takziah untuk keluarga Muhammad Nazri Ismail, yang meninggal dunia akibat dipukul teruk oleh samseng. Kita tidak pasti sebab apa, tapi aku pernah juga berhadapan dengan samseng jalan sebegini. Memang gerun. Tidakkah samseng ini mempunyai keluarga? Bagaimana jika ahli keluarga mereka yang diperlakukan sebegitu rupa?

Memang celakalah si pembuli jalan ini. Tidak akan selamat hidupnya walau sesaat. Semoga mereka yang terlibat dalam kes ini akan dihadapkan kemuka pengadilan.

Elegi Sepi

Saat mentari beradu
Rembulan pun bertamu
Hatiku menjadi sayu
Dalam kesamaran waktu

Mengapakah rinduku
Masih ada dalam kalbu
Sedangkan cinta itu
Sudah berlalu

Mungkinkah rasa bersalah
Kasih menghimpit jiwa
Kerna terlalu leka
Membuatku terluka

Dikau yang begitu setia
Tabah hadapi segala
Namun ku mencari alpa
Kesal akhirnya

Korus:
Aku pinta kepadamu
Maafkan lah kesilapanku
Aku tahu kau dan aku
Tidak mungkin akan menyatu

Apakah yang tertinggal kini
Kesedaran dihati
Yang kan tetap bersemadi
Jadi elegi sepi

Biarlah doa tulusku
Mengiringi jalanmu
Kan menebus silapku
Terhadapmu

Ohhh

Aku pinta kepadamu
Maafkan lah kesilapanku
Aku tahu kau dan aku
Tidak mungkin akan menyatu

Biarlah doa tulusku
Mengiringi jalanmu
Kan menebus silapku
Terhadapmu

Azharina

Wednesday, January 26, 2005

Aku

AKU


Banyak yang aku buat semalam. Mengemas sebahagian kotak-kotak yang ada di bilik. Tak sangka pulak kebanyakkan isi kotak-kotak itu adalah nota-nota kuliah yang seharusnya aku buang sahaja. Semua benda aku simpan. Catatan, resit dan benda dalam ‘kategori sampah’ pun aku simpan . Tak tahulah kenapa aku sayang nak buang semua tu. Kalau aku tak buka dan lihat semula tidaklah aku akan teringat akan segala yang berlaku.

Setiap benda ada jadual waktunya. Ia datang dalam waktu yang tepat dan selalunya datang sekali sahaja. Tiada peluang kedua.

Terpaksa cancel untuk menonton “Elektra” di IOI Mall sebab tiba-tiba seorang sahabat muncul di depan pintu rumah.

Semalam juga berjaya memandu dari Dengkil ke kampus dengan hanya menggunakan cermin mata hitam tanpa’power”. Walaupun agak pening tapi bolehlah sebab hafal jalan agaknya.

Koleksi photografi yang aku buat siri teratai di kolam yang berjudul “Membuang Sepi ke Sisi” akan siap petang ini tak tahu macam mana hasilnya. Aku ‘develop’ gambar tu di kedai gambar saiz 8R sahaja sebab kedai itu tak boleh buat saiz yang lebih besar lagi. Kalau gambar tu ok dan tidak pecah akan di print dalam format yang lebih besar sebelum dibingkaikan.

Changjin yang manis itu berjaya mengubati Maharani. Idea penggunaan pil ubat berjaya membuatkan Maharani tidak muntah ketika meminum sup ubat. Permaisuri juga gembira dan menghargai usahanya itu. Lianshen cuba sedaya upaya untuk belajar menjadi gundik Maharaja. Maharaja datang ke rumahnya di malam hari. Kejayaan Changjin sentiasa dicemburui, sentiasa ada yang berkepentingan ingin mengusirnya. Di mana-mana pun ada orang baik dan kumpulan penentang. Kerana matlamat yang berbeza.

DAN CINTAKU ITU PUN DITOLAK

Setiap kali mobil bimbitmu
Bernyanyi
Kau melarikan diri
Bersembunyi di balik
Serombong gita cinta
Dan akulah
Pemabuk buta
Menunggu dungu
Untuk kau sahutkan suaranya.

Memang engkau tiada pernah
Berjanji
Akan menantiku di hujung
Pelabuhan
Dan menyanyikan lagu-lagu
Kecintaan
Cuma akulah
Penagih rindu
Cuba mentafsir sisir lautmu
Melebihi beban pelayaranku.

Tahulah
Barangkali aku bagimu
Sekadar
Sebutir pasir di tubir bibir
Yang akan hanya singgah
Setiap kali badai mendesah
Dan akan engkau singkirkan
Pada setiap hujung
Keberangkatan.

Tahulah aku
Sebelum ombak mahu gelodak
Cintaku itu ditolak
Sebelum sauhku sempat
Berlabuh
Kemudimu geruh dan berputar
Kau hilang bagai camar
Meninggalkan aku terdampar
Ke laut sasar
Tanpa layar
Nanar dan onar.

AZHAN UTHMANI
Pumpong, Alor Star
Mingguan Malaysia, Ahad 20 Jun 2004 p.30.

Sajak yang baik dan berkesan untuk dihayati. Seperti dia mampu menulisnya dengan jalan hidup aku sendiri. Aneh!

Monday, January 24, 2005

pernahkah kau menghargai?

PERNAHKAH KAU MENGHARGAI?


Masa balik dari CC ke Sepang terdengar lagu ini. Lirik dia menarik untuk di hayati. “Pernahkah Kau Menghargai”, mengapa pula kita tidak menghargainya? Atau kita menghargai sesuatu dengan cara kita sendiri, tidak seperti yang dia mahukan? Mestikah perlu menghargai sesuatu mengikut kehendaknya?

Hargailah diri sendiri dahulu sebelum menyayangi orang lain.
Hari raya korban was great. Semua orang ada. Dapat dukung si baby Naufal yang cute. Sudah dua bulan setengah baby tu and anak buah aku yang ke-8. Esok selamat bercuti semula. Ramai pulak yang sambung cuti hari ini. Sunyi kat ofis.

Dalam perjalanan hidup ini
Banyak yang telah ku alami sendirian
Hati terguris tiada yang tahu
Keseorangan mengharungi sengsaraan

Hadirnya dirimu kusangkakan ikhlas
Kuberikan setulusnya
Namun tersalah jua
Mengapa

Korus:
Pernahkah kau menghargai daku
Dan pernahkah kau mencurahkan cinta
Usah beri janji palsu bagiku
Yang kini pergi dan takkan pernah kembali

Walau kini ku tersilap jua
Kan ku kuncikan sisa cinta ini dalam hatiku

Kini ku teruskan perjalanan
Walaupun perit ku tabahkan hati ini

Hadirnya dirimu kini
Takkan ku terima
Tak ingin diluka lagi
Dan tuk selamanya oh sayang

Ulang korus:
Memori yang kita jalin
Kan abadi selamanya
Biarkan ia menjadi kenangan
Kesilapan daku ini tak akan diulangi
Pengajaran yang bererti bagiku

SAIDATUL ERMA - Pernahkah Kau Menghargai

Thursday, January 20, 2005

Mimpi

MIMPIMU BUKAN MIMPIKU


My mum mimpi pasal aku buat pertama kalinya. “Angah kena langgar lori then mayatnya terbiar di tepi jalan. Tak ada sesiapa yang tolong. Masa tu Angah tengah sibuk ambil daun pisang di tepi jalan. Rumah tengah sibuk nak buat kenduri”.

Mimpi itu mainan tidurlah Mak”. Semua orang start call dan bertanya khabar berita. I’m Ok ker tidak. Memanglah semua akan menuju ke alam abadi.

Semalam sewaktu aku tengah lunch dengan Mr Mitchell, Honorary Consul for Malaysia in Toronto di Kenanga, Street Mall. “Dia” pun call tanya khabar.

I call dia balik lepas tu.

I mimpi pasal you malam tadi.”

Pasal kematian jugak ker?”

Mana tahu?. I mimpi semasa perjalanan I di Japan. I jumpa my nenek yang hidangkan makanan Jepun. Dia tunjukkan cara nak makan makanan tu. Then dalam train I jumpa my Dad and My Mum and also my sister yang dah meninggal. Then ada juga you dalam mimpi I tu. I mimpi semua orang yang sudah meninggal dalam keluarga I kecuali you. When I just nak bought a souvaniar a T’shirt for you. I jumpa you gak dalam mimpi I tuu. Kenapa huh I ni dah nak dijemput ker?”

Hahahha itu tandanya ramai orang yang sayang kat you. But you NEVER appreciate them semasa hidupnya.” Saja I stress begitu dan cuba menakutkan dia.

Aku tergelak selepas itu. Semuanya pasal kematian yang memfokus pada kehidupan aku. Dapatkah kita meramal kematian? Atau orang-orang yang kita sayangi merasa kita menjauhkan diri?

“Mimpi adalah mainan tidur”.

Selagi kita hidup dan dipinjamkan kehidupan ini. Kita jangan sesekali berhenti mengharap. Walau ada sesetengah perkara kita tidak akan dapat walaupun kita berusaha bermatian untuk mendapatkannya. Teruskanlah menghargai kehidupan!

Manusia lahir dalam keadaan tidak lengkap. Kita mencari-cari sesuatu untuk melengkapkan kehidupan. Apa yang kita cari ialah cinta.

Selamat Hari Raya Korban dan selamat bercuti.

Wednesday, January 19, 2005

Korban


"Selamat Hari Raya Korban!"

PENGORBANAN


Hari ini nak tulis tentang pengorbanan. Pengorbanan seorang lelaki. Kisah benar ini berlaku di kampus Melaka. Seorang ayah yang mahukan anak lelakinya yang cacat dan berkerusi roda itu berjaya seperti anak orang lain. Menjadi siswazah berjaya. Dia tidak membezakan ‘ketidakupayaan” si anak. Oleh kerana mengetahui halangan anak yang terpaksa turun naik bangunan, si ayah sanggup berhenti kerja dan menjadi ‘pengasuh’ sepenuh masa. Dialah yang saban hari menghantar anaknya itu ke bilik kuliah. Menolak kerusi roda ke mana sahaja yang diperlukan agar si anak mendapat ilmu setiap hari. Dia turut bersama-sama si anak seharian di kampus. Mengunjungi perpustakaan untuk mendapatkan buku buat si anak. Begitu sekali pengorbanan seorang bapa terhadap anak lelakinya itu.


Kenapa berhenti kerja?

Misteri nusantara, kemungkinan si isteri yang bekerja membantu keluarga. Mungkin mereka orang berada dan ada pendapatan tetap dari perniagaan etc.


Kenapa tak turut sama belajar dengan anak dapatkan sekeping ijazah bersama?

Lebih baik begitu kan, tapi kos siapa nak tanggung?


Itulah rutinnya setiap hari menghantar anak dan menunggu anak hingga habis kuliah. Dia juga seorang ayah dan bukan sebarangan lelaki.

Changjin telah berjaya menjadi tabib di istana.
"Boleh saya tolong?"
"Tolong masakkan saya kuih"
"Mana saya tahu masak kuih".
Mereka berjalan di antara dinginnya udara dan pepohon gondol melatari alam. Namun kebahagiaan tetap dikecapi walau jalan sukar sentiasa terbentang di depan mata.

Tuesday, January 18, 2005

Bulan


Bulan?


Time In a Bottle



If I could save time in a bottle
The first thing that I'd like to do
Is to save every day
Till Eternity passes away
Just to spend them with you

If I could make days last forever
If words could make wishes come true
I'd save every day like a treasure and then,
Again, I would spend them with you

But there never seems to be enough time
To do the things you want to do
Once you find them
I've looked around enough to know
That you're the one I want to go
Through time with

If I had a box just for wishes
And dreams that had never come true
The box would be empty
Except for the memory
Of how they were answered by you

But there never seems to be enough time
To do the things you want to do
Once you find them
I've looked around enough to know
That you're the one
I want to go
Through time with

Words & Music by Jim Croce

My friend Kak Azah yang bagi lagu ini. Aku terdengar di pcnya semalam. Terus hati terpaut. Dalam sekali maksud liriknya. Semakin dihayati semakin terkena pada diri sendiri. Pada harapan dan persinggahan yang di kunjungi tiap tahun yang berlalu. Begitu pantasnya masa membiarkan kita terlena , banyak yang diinginkan banyak pula yang tertinggal. Kenangan membuatkan kita terus hidup dengan segala suka dukanya.

“Dia” sebenarnya masih ingin berbakti. Tapi enggan melupakan masa silam yang berterusan memancung duka.

Hati aku amat tersayat.


"Biarlah sahaja kita merenung bulan dari jauh".
"Kenapa begitu?"
"Sebab kalau kita gunakan teleskop ini, kita akan melihat permukaan bulan yang tidak rata, tidak seindah dari jauh.Awak faham maksudnya bukan?".


Monday, January 17, 2005


Changjin & Pembesar Min dalam Jewel in the Palace.

AJL19

ANUGERAH JUARA LAGU 19 - 2004


Akhirnya Si Labah-Labah menang AJL2004. Ramai yang menjangkakan ‘Pulangkan” menang besar malam tadi. Namun Misha tetap pulang dengan Vokal Terbaik dan Kategori Balada. Dayang menang dengan “Erti Hidup”. Malam tadi rasanya vokal Dayang lebih mantap, jelas. Namun mungkin lagu itu tidak mencabar vokal dia sangat sebab itu tak menang vokal terbaik.

Pada pendapat akulah antara ketiga-tiga lagu yang menang peringkat kategori. “Erti Hidup” lebih memberi mesej yang kuat, irama etnik yang segar. Cuma lagu ini tidak popular dan jarang di dengar. Tapi biasalah AJL19 seperti tahun-tahun sebelumya tidak mahu dianggap anti-klimaks, bila lagu yang diramal menang selalunya tidak akan menang.

Noraniza Idris kali ini dilihat memang layak menang kategori persembahan terbaik. Tarian Jawa yang begitu class, pemilihan pakaian, chereographer yang tepat, tidak berserabut, penuh tertib. Nampak persembahannya matang dan elegen. Tidak perlu menghimpunkan sejumlah orang memenuhi pentas dengan segala unggas dan api.

Anuar Zain dilihat pesaing terdekat untuk vokal terbaik, namun secara peribadi nyanyiannya kurang bertenaga malam tadi. Terlalu mengawal suara mungkin. Persembahan penyanyi lain terlalu biasa dan ada yang dilihat terlalu bersungguh. Hanya juri yang mengenal lagu.

Relaku Pujuk (Spider)

Ku dikejar bayang-bayang resah
Bila hatimu masih tak berubah
Enggan dipuja dan dipenjara
Belaian cintaku ini,

Aku bukan lelaki yang tewas
Bisa menyambar walau ku ditolak
Biar diuji kanan dan kiri
Kau kan tetap ku miliki,

Tiada lafaz yang lebih agung
Kalimah cintamu
Yang ku tunggu-tunggu,
Biar jasadku yang menanggung
Permainan darimu
Relaku pujuk,

Janganlah kau salahkan aku
Terus memburu menawan cintamu
Aku percaya sedikit masa
Kau kecundang akhirnya,

Usahlah kau bersedih
Di hadapanmu aku hadir
Memendam resah dan curiga
Dari hatimu... Oh...Oh...

Apakah kali ini
Bisa kau tolak dan berlari
Setelah aku menanamkan
Azimatku.

Penyanyi : SpiderLagu / Lirik : Tam / Keon


Trofi yang di pegang Tam Spider terjatuh, itu tandanya 'bad-luck" orang pantang kalau dapat apa-apa anugerah atau hadiah terlucut dari tangan hehehhe ...

Sunday, January 16, 2005

Majalah tiga

DI ATAS KUBURAN



Di atas kuburan
Sepi telah merapat
Tiada lagi sebarang tempat
Untuk beristirehat
Yang ada mayat
Menjadi wasiat
Kepada yang hidup
Rebutlah peluang
Carilah jalan pulang
Sebelum maut menjelang
Pada malam yang panjang!

Razali Mohamad
Air Molek , Melaka
(Utusan Malaysia,
Sudut Sastera page 30, 16 Jan 2005)

MAJALAH TIGA



Sudah 3 minggu berturut-turut Majalah 3 memfokuskan kesan Tsunami terhadap masyarakat Asia. Namun laporan mengenai Tsunami di Acheh dilihat paling menginsafkan. Malam tadi krew Majalah 3 membuat liputan di Phuket dan Pulau sekitarnya di Thailand. Liputan yang dibuat di Phuket, tidak banyak meninggalkan kesan di hati penonton walau ada kemusnahan yang teruk dan juga penduduk Islam terlibat.

Apa yang membuatkan berita sedih itu kelihatan biasa mungkin faktor ‘sejarah’ tempat tersebut. Namun bagi pendapat akulah seseorang penyampai atau wartawan yang membuat liputan perlu peka dan pandai memainkan emosi penonton. Cuba bandingkan liputan di Acheh yang dibuat oleh Norzie Pawan Chek. Penerbit Majalah 3, membuat keputusan paling tepat menghantar pengacaranya sendiri ke lokasi. Penonton dapat menikmati kesengsaraan dan perasaan hiba secara begitu jujur dan ikhlas yang diluahkan melalui emosi yang tidak tertahan Norzie. Dia kelihatan murung dan turut menderita sebagaimana mangsa Tsunami di Acheh.

Norzie turut menangis stelah dia menyudahkan sesi temubualnya. Rakaman visual tersebut paling menyayatkan. Dia turut kelihatan pilu seolah-olah ‘ahli keluarganya’ sendiri yang menjadi mangsa Tsunami. Wartawan yang baik bukan sekadar membaca skrip. Bahasa badan mampu menterjemahkan segalanya.

Congrat Norzie, moga lebih cemerlang.

Saturday, January 15, 2005

Kacamata

KACAMATA

Hari kerja, paling tak produktif. Nampaknya kerja hari ini outputnya lebih kepada diri sendiri. Pagi-pagi lagi dah bergegas carik newspaper. Beli 3 sekaligus untuk officemate sekali. Lepas sarapan buat persidangan carik word puzzle. Tak sampai 10 minit dah siap. Lima huruf tersembunyi dan siap pembuktian page mana maklumat tu diperolehi. Diperdebatkan sekejap sebelum diapprovekan. Kalau buat sendiri mahu seharian aku benggong.

Semalam ambik hadiah daripada Karangkraf. Ambik hadiah tu daripada kawan, kat kompleks PKNS, SA. Aku dapat sepasang kacamata berjenama, harganya dalam RM916. Sudah lama dah menang hadiah surat terbaik tu, tapi hadiahnya baru tahun ni dapat. Tak apalah janji dapat. Kacamata tu stailo habis. Aku ni rabun jadi kena pakai ‘contact lenses’ kalau nak bergaya dengan benda tu. Aku ni pulak simple jerr jadi kalau terlalu stailo bukan macam aku pulak. Jadi canggung .

Yana menang 2 tiket pergi ke “Dataran Masa” main all the permainan kat theme park . Hishhh biar betul Yana nak naik ‘roller coaster’ yang boleh membunuh tu. Kang ada yang tercabut or trauma setahun aku tak jamin. Dia nak pergi dengan Ajak. Oklah kot dengan orang lain mak aku tak kasi, even dengan bebudak pompuan. Takut kena jual, words yang selalu aku dengar dari mak aku. Kalau nak pergi mana-mana kena dapat pengesahan aku dan mak aku dulu baru boleh pergi mana-mana. Nasib baik Yana ni jenis yang sentiasa memberi laporan harian. Cuma aku yang malas nak dengar kengkadang tuuh. Letihh …

Ajak plak eksiden semalam. Yana dan kawan dia yang bawak ke Hospital Putrajaya. Luka berdarah nasib baik takder yang patah. Dia suruh aku hantar tapi nak ke tempat dia ambil masa 45 minit, aku suruh sesiapa hantar ke hospital. Boleh pun berdikari. Dia risau macam dah mati laki plak.

Aku mungkin tak balik kampung hari ni. Nak menulis dan carik idea untuk penulisan aku tu. Sudah dua hari idea tak mai. Kena buat research jugak . Aku mengharapkan hujung minggu ini produktif.

Makwe aku si Changjin dah masuk kelas Tabib. Impress habis tok guru dia sebab minah tu reti menyebut kegunaan herba-herba. Mula-mula tu guru dia macam perlekehkan dia. Sikap tak putus asa dan tidak kedekut ilmu ni memang penting. Changjin turut mengajar student lain. Yelah kalau ajar orang lain ilmu yang ada tak berkurang malah akan lebih berkat. Umur Changjin 33 tahun, seumur dengan aku plak. Kalau Pembesar Min bersara, nak jer aku ambil alih tempat dia tuu.

Friday, January 14, 2005

LELAKI MELAYU

LELAKI MELAYU

Aku jadi panas telinga bila orang dan media selalu tulis universiti di Malaysia dipenuhi oleh pelajar perempuan, ke mana perginya pelajar lelaki? Di Malaysia ada 28 Pusat Serenti tetapi hanya ada sebuah sahaja untuk wanita. Imej lelaki Melayu Malaysia tidak begitu elok di media dan mata masyarakat.

Ok memanglah kalau diikutkan di mana-mana organisasi di Malaysia. Yang jadi dispatch, kerani segala kerja yang gitu-gitu tu orang kita yang buat. Lelaki-lelaki ni pun jangan dipandang rendah kalaupun depa belajar setakat SPM sahaja. Diorang pun ada cita-cita untuk belajar setinggi Menara KL. Cuma nasib mereka kurang elok sikit. Ada yang nak bagi lepas adik-adik belajar di universiti dulu, ada yang menyara ibu bapa di kampung.

Tidak kurang juga yang belajar PJJ bila adik-adik dah tamat belajar. Mereka menyambung cita-cita yang terbengkalai akibat tuntutan keluarga dan rasa tanggungjawab yang besar . Begitu sekali pengorbanan Lelaki-lelaki Melayu yang tak belajar tinggi ini. Cuma media selalu “TERLUPA” nak tulis pengorbanan lelaki –lelaki ini.

Jadi bagi wanita-wanita yang membanjiri universiti di seluruh negara. Jangan lupa pada pengorbanan ayah, abang, tunang yang sanggup melakukan apa sahaja untuk memastikan mereka berjaya dalam pendidikan dan menggenggam segulung ijazah. Di belakang kejayaan mereka ada pengorbanan seorang lelaki.

Mana yang lelaki yang termasuk ke dalam golongan pusat Serenti tu, kita tak tahulah pasal apa pula. Persekitaran mereka di besarkan kita tak tahu. Pendek kata rezeki masing-masing.

Bersyukur jika jalan hidup kita sentiasa lurus sampai ke puncak!

BEKALAN ELEKTRIK TERPUTUS

Mula aku ingatkan benda kecik jer. PC masih boleh digunakan, network ada jadi aku tak hirau sangat. Kengkawan dok call tanya CJ camner. Then bila keadaan makin panas aku keluar bantai bersembang heheh. CJ bekalan terputus bermula 12.30 -4.00 petang.


KL, Selangor, NS, Melaka dan Johor terjejas. Gangguan bermula 12.16 tengah hari sehingga pulih secara berperingkat 1.40 petang hingga 5.00 petang. Dua Busbar di Kapar terpelantik menyebabkan bekalan elektrik terputus. Ini kejadian ke-5 bekalan elektrik terputus membabitkan beberapa negeri sejak 1992 dan yang terakhir pada 1 September 2003 di P.P, Perlis, Perak, Kedah dan Kelantan.

Changjin bebas dari tuduhan bersubahat dgn peceroboh dan membantu mengubati ketua penyamun. Pembesar Min(bf dia ni, Yana kata muka org beriman hahahha) mempertahankan Changjin (surelah kan). Then Pembesar Min dalam dilema sebab ken abalik bertugas di Istana, sedangkan di anak terus tinggal di Pulau Jeju. Changjin tunjuk skil mengubat budak yang tak ada selera makan (hisssh kalau dia ada kat Melaysia mahu jer aku suruh dia ubat aku nih).

Scene menarik Pembesar Min dan Changjin di tepi kolam waktu malam. Changjin buat permintaan Pembesar Min stay kat Istana, padahal bf dia tu nak ikut dia balik pulau gak sebab dah berjanji nak jaga Changjin. Romantik siot walaupun digambarkan dalam kegelisahan, air muka masing-masing jerr.

"Walau di mana kau berada, kau tetap wujud di hatiku" Changjin.

Pembesar Min tak terkata apa dia senyum jer ( tak kan dia nak melompat dalam kolam kan tak termasuk dalam skrip yang tu). So pembesar Min terpaksalah ikut kehendak buah hati dia.

Moral dia? Kalau mak we nak suruh kita setuju dulu apa-apa, jangan nak. Kang dia mintak macam-macam hahahhaha.

Thursday, January 13, 2005

Hari yang Cerah

HARI YANG CERAH

Tadi terdengar kat berita ERA kisah buaya yang menyelamatkan mangsa Tsunami. Dalam keadaan darurat buaya pun bolek berbakti. Hari ini macam bersemangat sikit nak mulakan hari. Matahari bersinar cerah. Aku dapat parking di tempat yang dikhaskan. Beli air teh RM.1.20 di Café Tau. Cashier dia tu budak baru. Kalau Nana tu, nampak jer aku masuk tak payah bukak mulut. Dah siap tersedia. Bertahun membuat rutin tersebut.

Malam tadi Changjin buat pertama kalinya melakukan penjaruman. Sekumpulan penyanggak Jepun telah menawan dia dan hamba-hamba lain di pulau itu. Boyfriend di balik ke Istana hantar kuda. Menggeletar minah tu sebab pernah tersilap cucuk sebelum ni. Nasib baik berjaya. Helah yang dibuat untuk mengambil ubat di kebun berjaya menumpaskan penyanggak tersebut. Adegan dia dan pak we dia bersembang sambil menyatakan betapa Changjin di hargai dan diperlukan dalam hidupnya amat romantik. Salji turun, lirik mata dan bahasa badan yang bersuara kuat dalam dingin salji. Pelakon-pelakon dia sopan amat. Orang Korea memang manis-manis belaka. ( Jewel in the Palace)

Teringin nak ke Korea.

Anak-anak Acheh yang kehilangan ibu bapa semakin terbela. Keprihatinan Malaysia jiran terdekat amat patut. Siapa lagi yang seharusnya dipertanggungjawabkan untuk menolong saudara sendiri kalau bukan kita. Saudara seagama. Bencana merapatkan jurang kemanusiaan. Buaya ganas pun boleh menjadi penyelamat.

Dia call semalam petang. Nampak berhati-hati bila berkata-kata. Tiba-tiba menjadi baik pula. Tiba-tiba ...

Wednesday, January 12, 2005

Kejayaan Peribadi?

KEJAYAAN PERIBADI?


I terbaca surat pembaca di akhbar NST ni semalam, kiriman Patricio Torres Ambassador Chile di Malaysia.

“On Dec 29, a brave Universiti Teknologi Mara Lecturer, Datin Paduka Sharifah Mazlina Syed Abdul Kadir, became the first Asian Woman to cross Antartica on a solo expedition from the South Pole to Hercules Inlet, covering 1,100 kilometres of ice, incredibly low temperatures, strong winds and dangerous ground”.

Sharifah mencapai objektif pengembaraannya 9 hari lebih awal dan katanya lagi rakyat Malaysia seharusnya merasa bangga, terutamanya kaum wanita.

I terfikir pula satu benda, wanita Malaysia tidak perlu menunjukkan kekentalan jiwa raga dan bergadai nyawa. dengan membuat sesuatu yang wanita-wanita Antartika selalu lakukan. Wanita Malaysia telah cukup ‘gagah’ semenjak zaman Tun Fatimah lagi. Wanita Malaysia mempunyai kedudukan tinggi dalam apa juga bidang dan hierarki Masyarakat. I bukan memperkecilkan kejayaan Sharifah Cuma kita perlu memfokus pada benda-benda yang boleh memberi kesan langsung kepada Masyarakat.

Boleh melakukan ekspedisi Antartika namun ianya perlu mempunyai objektif yang lebih besar. Lakukan penyelidikan misalnya dan ianya perlu disebar luaskan untuk kepentingan masyarakat sejagat. Katakan kos ekspedisi ini 5 juta contohnya apakah kesannya kepada masyarakat Malaysia, dari sudut apa? Penyelidikan yang bagaimana dilakukan dan sebagainya. Jika tidak kita akan mengulangi perkara-perkara ‘besar’ dengan kesan yang “kecil”.

Tuesday, January 11, 2005

Di belakang rumah

DI BELAKANG RUMAH


Sekarang ni tak boleh lagi makan malam sambil nonton berita kat TV3. Mesti rasa tak lalu makan lepas tu. Kesian, sedih dan bermacam-macam lagi perasaan terhadap mangsa Tsunami di Banda Acheh. Mayat bergelimpangan entah sampai bila akan berlarutan macam tu. Terbaca kartun Lat di NST semalam. “Awas Mock Cheque PANJANG” di bawa dengan lori treler merentas ibu kota. Penuh sindiran tajam, tetapi biarlah sekurang-kurangnya golongan korporat tempatan prihatin.

Kehilangan nyawa akibat Tsunami, waris mangsa dibayar RM 20,000. Memanglah nyawa manusia itu tiada galang gantinya. Ada seorang ayah tu kehilangan 5 orang anak. "Najib announced that families of the 68 people who perished in the tragedy would be given RM 20,000 for each death (NST 11 Jan 2005)". Ya, duit itu berapa pun nilainya tidak akan menghidupkan mereka yang telah dijemput Ilahi.

Asyik sangat melihat penderitaan orang, dibelakang rumah sendiri ada jiran tetangga yang menderita . Di Sekinchan Selangor, only a few kilometer from Cape Coral sendiri ada saudara kita yang kesempitan hidup akibat kemiskinan, ditambah pula dengan anak-anak menderita sakit kulit hingga menjadikan kecacatan kekal pada 2 orang anak mereka. Bertahun mereka menanggung azab sengsara. Kalau tidak TV3 menghebohkannya sampai sekaranglah mereka terus dilupakan.

Entah ke mana perginya Ketua Kampung, AJKKk pula mungkin tidak tahu caranya untuk memohon bantuan. Kadang suara kecil tidak berkesan, dipinggirkan. Nasib baik ada agensi “Sure Heboh” menjalankan peranan. Nasib si kecil kini terbelalah sudah, rumah baru juga sudah dalam pembinaan. Hey! kita hidup di tahun 2005, Selangor negeri termaju di Malaysia. Kemiskinan tetap ada di mana-mana.

Mana-mana Ketua Kampung yang tidak menjalankan tugas dengan cemerlang perlu ditukar. Ini bukan masanya lagi mengekalkan ‘mata-mata kerajaan’ yang tidak mampu menjalankan tugas. Jawatan ketua kampung perlu dipertandingkan, buat pilihan raya kecil kampung, pilih mereka yang benar-benar layak. Jangan jadikan jawatan ini jawatan keturunan. Perlu ada lantikan dan pemilihan dari suara majority penduduk kampung. Nak pilih ketua darjah pun kena suara majoritikan? Kita tak mahulah berlaku kepincangan, dan menjejaskan imej kerajaan pemerintah.


Setiap hari aku terpaksa berlumba-lumba mencari parking dengan 2,000 kereta student. Kawasan kampus ni dah ler kecik. Hari-hari asyik nak gaduh jer pasal parking. FMD dah buatkan line parking kereta kami di cat kuning. Tetaplah mereka tak dengar kata.

p/s : Thanks to Dusyum for correcting my facts & findings. I nak jadikan this blog buku catatan yg boleh dirujuk bila I memerlukan bahan untuk penulisan.

Sunday, January 09, 2005

TENTANG SESEORANG

TENTANG SESEORANG


Ini sebenarnya entri untuk esok (Isnin). Aku terlebih rajin dan otak aku tak mahu berhenti memikirkan masalah dunia. Banyak benda aku fikirkan or angankan. Hujung minggu Yana ajak aku balik CC. Dia nak balik sebab dia nak buat baju di CC. Ajak belikan baju baru. So adik tu nak ler cepat-cepat pakai baju yang kainya dibelikan oleh buah hati. Itu motif dia nak balik CC rupanya. Rindu kat Mak itu agenda ke dua. Secondary sebab pepagi tadi dia dah ajak aku balik kolej semula sebab Isnin ada test. Bertuah sungguh adik aku seorang nih.

Yana popular ler sekejap bila gambar dia tersiar di majalah Remaja Januari 2005. Alah ada satu pertandingan tu dia masuk. Akulah yang kena ambik gambar tu dulu ingatkan nak buat apa. Bebudak kolej siap mintak autograph kat dia. Jualan majalah remaja di bookstore kolej dia laris macam pisang panas sehinggakan mak cik tu order 50 naskah lagi. Itu ler kisah yang Yana ceritakan. Kadang geram gak dengan dia ni, tapi hishhh …

Malam tadi nonton Cerekarama, aku suka hayati watak dan perwatakan, plot, gaya pertuturan pelakonnya. Citer dia pun nampak real dan ada motif. Senang kata drama “Neraka Cinta” itu standardnya jauh lebih tinggi mutunya berbanding dengan kebanyakkan filem-filem popular tanahair. Cuma watak Elli Suriaty tu kadang over acting skit. Ker sebab dia belakon dengan Erma dia jadi cam tu?. Lakonan dia masa ketagihan tu nampak real skit. Aku tak emosi sangat nonton kisah tu tapi memang ada class pengarahannya. * Aku busy buat word puzzle*.

Since Yana nak balik pagi mak aku pun masak ler pepagi. Bungkus lauk segala. Bapak aku dah entah pukul berapa dia beli roti canai pun tak tahulah. Aku bangun dan bersiap untuk bersarapan. Sian kat mak aku tuu. Wish that I ada banyak masa nak temankan dia …

Aku singgah kat rumah aku di Klang. Adik pompuan aku yang jaga rumah aku ni. Nizam kerja overtime. Julie jer yang ada di rumah. Makan tengahari. Kenyang betul, Julie dah pandai buat sambal belacan. Kalau dulu sambal dia paling pedas sekarang ni mesti Nizam dah ‘tune’ dia dan ajar camner nak buat sambal yang best. Nizam tu pandai buat roti canai gak. Masak pun pandai. Bertuah Julie. Sesiapa yang dapat aku jer yang tak bertuah. Aku tahu goreng telur jer!

Saturday, January 08, 2005

Arca


Seni Islam Timurid (1370-1507) . Keratan kepingan asal jubin yang diambil dari Shir-dar Madrasa (Uzbekistan) telah dilukis semula menggunakan cat 'acrylic'. Seni Timurid mempamerkan keunikan elemen warna terang yang digunakan untuk mewakili kekuatan serta keteguhan. Keindahan yang terpamer serta keteguhan terpancar. Jangan berhenti melukis di kanvas kehidupan manusia yang tidak selamanya putih!


Friday, January 07, 2005

Catatan Hujung Minggu


Tertarik dengan teknik fotografi yang mengfokus lentik bulu mata palsu dan teknik make-upnya. Mungkinkah kecantikan itu adalah kepalsuan semata-mata?

CATATAN HUJUNG MINGGU


Orang kanan aku di ofis ini keguguran. Dia bercuti selama 2 minggu kalau tidak silap. Kerja banyak yang perlu diselesaikan. Hidup aku terasa terisi dengan banyak aktiviti sekarang. Aku tahu bagimana caranya untuk mengisi masa lapang dengan berkesan. Ada 2 rancangan TV yang aku tak missed nonton antaranya “Jewel in the Palace”. Siri drama Korea . Harus aku mendapatkan VCD kisah ini sebab baru minggu ini aku terperasan kisah ini menarik. Lagi pun cerita tu start pukul 8.30, masa aku tengah nonton beritalah pulak kan.

Panggilan telefon misteri dah kurang sekarang ini. Mungkin dia telah putus asa dengan usahanya. Aku pula pandai plak membatukan diri. Semua nombor yang aku tak pernah tahu memang aku tak akan layan punya. Hanya yang ada dalam list aku akan jawab.

Yana ajak aku balik kampung minggu ini. Mungkin aku balik mungkin tidak. Tapi dia beriya-iya balik sebab rindu kat Mak. Katanya dah 2 minggu tak balik kampung. Rindu sangat kat Mak dan dia bosan duduk hostel hujung minggu. Tapi itu alasan jer aku rasa. Sebab utama dia adalah untuk menempah baju baru di CC. Bukan aku tak tahu taktik dia. Kalau takder hal takkan beriya nak balik kampung.

Kalau duit anda berlebih, silalah menderma untuk mangsa Tsunami di Acheh. Mereka perlu di Bantu. Mangsa Tsunami di negara kita sudah terjaga dan terbela, Cuma belum mendapat wang derma sahaja. Di Acheh perlukan sokongan kita semua.

Sekarang ini aku tahu apa yang aku nak buat untuk tahun ini. Tidak sabar untuk menyudahkannya. Harap segalanya akan mengikut perancangan dan dipermudahkan.

Thursday, January 06, 2005

Misteri Kecurangan


Waktu yang terpilu ... 26 Dis 2004. Cinta terdampar di lautan luas. Ombak meranapkan impian. Hilang segalanya sekelip mata. Namun walau di mana kita berada Tuhan berada di atas kita! Aku suka photo ini yang aku perolehi dari NST. Menginsafkan ...

MISTERI KECURANGAN



Semalam baru aku terbaca satu kisah hidup seorang insane. Kisah ini memang telah banyak terjadi dan selalunya berlarutan dalam satu tempoh masa sebelum ianya terbongkar. Kisah kecurangan dan penipuan dalam perkahwinan, bercinta dengan suami orang yang mengaku bujang bukanlah kisah hebat yang perlu di war-warkan. Tetapi ianya sering terjadi dalam kehidupan kita. Kenapa lelaki yang sudah berkahwin sering menagih cinta di luar sedangkan yang halal begitu setia menanti di rumah? Kenapa juga begitu ramai lelaki yang berkahwin selalu mengaku bujang dan mempermainkan hati anak dara yang masih hijau tentang hidup.

Mungkin keseronokan hidup bujang menjadikan mereka begitu. Memang seronok sebenarnya menjadi bujang bukan yang buat-buat bujang sebenarnya. Ramai memilih menjadi bujangan bukan disebabkan konflik dan factor biological yang tidak menepati standard SIRIM. Sesetengah lelaki akan berfikir panjang sebelum mampu memikul tanggungjawab yang besar dalam hidupnya. Bukan lari dari tanggungjawab setelah tali perkahwinan diikat dan anak berderet. Itu menyiksa diri , isteri dan anak-anak. Ada juga yang terburu-buru berkahwin kemudian mendapati diri tidak bersedia dengan tekanan dalam perkahwinan. Hidup bujang dan alam perkahwinan merupakan dua benda yang berbeza. Persediaan emosi ke arah dunia keibubapaan dan memikul tanggungjawab sebagai ketua keluarga bukan perkara main-main. Kadar perceraian meningkat, kecurangan juga menjadi perkara biasa jika ada pihak yang menjadikan institusi perkahwinan sekadar aksi trial and error.

Memanglah kita tidak tahu apa yang telah tercatat di Luh Mahfuz. Perkahwinan menuntut dua orang yang dibesarkan dalam latar belakang berbeza hidup dalam satu bumbung dan membiak. Mesti ada konflik dan sebagainya. Bila mendapati apa yang diperolehi dari perkahwinan itu tidak menepati kehendak. Ada yang mula mencari hiburan di luar dan disinilah berlakunya kecurangan. Penyamaran sesumpah berlaku dengan baik sekali tanpa memikirkan kesan dan akibatnya.

Mungkin pemikiran cetek dalam mentafsir poligami dalam Islam membuatkan lelaki merasakan tidak apa mempunyai teman wanita selepas berkahwin kerana bila apa-apa terjadi, lelaki dibolehkan kahwin sampai 4. Segala dalam hidup ini ada peraturannya. Misteri kecurangan membuatkan ada pihak yang fobia tentang tanggungjawab dan perkahwinan. Cuba hayati kisah Hanif Basrie dan banyak lagi kisah benar dalam "Dicelah-celah kehidupan" Mingguan Malaysia atau skandal Clinton sekalipun. Lelaki tetap lelaki, nakalnya sudah pasti.

Apapun jika kita ikhlas dan jujur dalam apa juga yang kita lakukan kebahagiaan akan tetap hadir dalam hidup kita. Mungkin masanya sahaja yang agak lambat berbanding orang lain. Biar lambat dan bahagia daripada membuat keputusan terburu-buru yang akhirnya menjerat diri sendiri dengan masalah.

Kalau tidak puas hidup membujang, layari peringakat kehidupan itu semahunya dahulu. Kemudian setelah mendapati diri bersedia untuk memikul tanggungjawab dan bekeluarga pilihlah pasangan yang sekufu supaya mudah berkomunikasi. Perkahwinan memerlukan dua insan yang sama-sama berusaha untuk mengekalkan kebahagian dalam rumah tangganya dan bukan hanya sekadar melepasi satu tempoh masa dalam perjalanan kehidupan manusia semata-mata. Istilah bujang terlajak dan andalusia tidak sesuai dalam konteks hidup kita sekarang, tiada had umur untuk seseorang mematuhi atau melepasi tempoh yang mewajibkan dia wajib berkahwin. Perkahwinan adalah pilihan seseorang tentang apa yang dia mahukan dalam fasa-fasa mendatang dalam hidupnya.

Jika ditakdirkan dia terus mengekalkan status bujangnya. Itu sebenarnya lebih baik daripada dia berkahwin dan menambahkan statistik penceraian dan kes penderaan dalam perkahwinan!


Wednesday, January 05, 2005

Detik

DETIK 5 PETANG



Nak call dia ker tak nih? Aku garu kepala yang memang dah jarang benar rambutnya. Aku tak tahu pulak nak cakap apa kalau dia angkat hp dia tu. Mahu aku terus bisu dan hanya dengar nafas jer karang.

Aku sudah tak reti nak berlawak dengan dia. Cakap pun nanti macam endah tak endah sahaja. Walau pun hanya Allah sahaja yang tahu apa yang ada dalam hati aku.

Nak call ker tak? Malu pula aku. Nanti dia ingat aku yang terhegeh-hegeh. Sebab aku dah kata padanya, “Semuanya telah berubah dan kita semakin menjauh”. Senang jer aku cakap begitu masa tu. Sedangkan hati aku menyumpah-nyumpah sendiri selepas itu.

Aku rindu gak nak dengar dia ketawa dan kutuk aku. Sudah lama tak kutuk mengutuk.

Aku kehilangan seseorang yang benar-benar membuatkan aku bahagia bila bersama. Walau kami hanya diam tanpa suara bila berjumpa.

Aku check-out dari ofis pukul 5.11 minit petang. 11 minit aku bazirkan melangut nak call dia ker tidak. Kalaulah dia tahu, aku membazirkan 11 minit mengenang dia, sedangkan tiada seminit pun dalam hidupnya kini dia ingat kat aku.

Aku pergi tanpa membuat panggilan itu. Walau aku amat berharap segalanya berjalan seperti masa lalu.

Aku menjadi lapar secara tiba-tiba.

PENIAGA DI PASAR DENGKIL

Aku selalu gak ke pasar Selasa di pekan Dengkil. Bukan nak beli apa pun kadang sebab nak makan Soto wak sorang tu. Soto dia dari sejak mula aku duduk di CJ ni sampai sekarang maintain sedap dan harganya Cuma RM 1.50 sen . Wak tu tak kata pun sebab petrol naik segala benda naik maka harga sotonya naik gak. Aku selalu mintak “kacang tanah goreng lebih yer wak”. Sebab aku tahu bila makan banyak kacang tanah ianya baik untuk otak, jadi lebih kreatif. Ini apa yang sahabat aku kata. Ada yang tak suka makan kacang sebab takut jerawat. Muka aku bersih jer takder jerawat.

Lepas makan soto Wak tu siap berpeluh sebab menahan pedas sambal hijau dia yang power aku beralih kepada gerai auntie sorang tu. Dia ni India yang pandai sekali buat kuih Masa Lodeh. Aku tak pasti nama dia. Menggunakan kacang parpu rasanya. Sedap dan garing cukup segala ramuan. Walau kadang ada bekas jari jemari dia membentuk kuih tu. Seringgit dapat 3 ketul dan biasanya habis dalam perjalanan aku balik ke CJ. Ada juga yang tak makan air tangan non-muslim. Tapi memandangkan auntie tu goreng di situ aku taklah was-was sangat. Janji sedap dan memenuhi piawaian selera aku yang tinggi ni aku menjadi pelanggan setianya juga.

Ada beberapa orang yang aku kenal berniaga di pasar tersebut. Aku jarang beli di gerai mereka sebab aku tak berkenan dengan apa yang dihidangkan. Aku tak mahu membeli sebab kesian dan rasa terpaksa. That’s me lah … kalau boleh aku elakkan.

Last week masa cuti hampir setiap hari aku beli pecal di CC. Depan pasar basah. Ada dua orang mak cik yang menjual pecal dan yang lain menjual kuih muih. Sorang mak cik tu siap bawak anak gadis dia jadi penyeri. Berdiri sebelah ibu dia. Aku biasalah beli kat mak cik yang ada anak dara berdiri sebelah dia tu. Bukan sebab anak dara tu sangat. Tapi memang kuah pecal dia sedap sangat berbanding gerai sebelah dia tu. Aku tahu mana yang sedap mana yang tidak bila melihat balang kuah pecal masing-masing. Kalau nampak hitam sangat, tandanya kacang yang digoreng hangus dan rasanya tidak ‘fresh’. That’s kind of taste ler.

Di pasar Dengkil, takder satu pun gerai yang pandai buat pecal sebagaimana kedua mak cik di CC. Presentation tak menarik dan sambal dia pun tak der taste yang diharapkan, hangus semacam jer dan banyak air. Aku memang agak cerewet kalau bab masakan nih. Bukan cerewet apa, sebab aku percaya kalau seseorang itu memasak seperti dia nak makan sendiri masakan itu, pastinya rasa masakan dia akan lebih sedap.


Seseorang menelefon aku bertalu-talu. Kadang sepuluh kali walau tengah malam. Aku ini manusia yang sukar. Perbuatannya menakutkan aku. Walaupun niat di hati nak berkawan. Tetapi memandangkan sikapnya yang seperti ‘terdesak’ itu membuatkan aku banyak berfikir. Jika sesuatu terjadi mungkin dia tidak akan memaafkan aku dan berdendam segala.

ATAU aku menanti panggilan orang lain dan panggilannya bukan yang aku nantikan.

Aku manusia yang sukar diduga. Aku kasihan pada diriku sendiri.


Tuesday, January 04, 2005

Air

AIR


Seorang penyair, W.H Auden (1907-1973) pernah menulis, “Ribuan dapat hidup tanpa cinta (kasih sayang), tapi tidak seorang pun dapat hidup tanpa air”

Manusia minum air 7-8 gelas sehari untuk hidup sihat, segar dan awet muda. Ada yang minum banyak air untuk mengekalkan berat badan unggul.

Orang sanggup menumpahkan air mata bermingguan bila putus cinta. Air mata juga begitu murah harganya untuk mengundang simpati. Taktik sesiapa juga untuk mendapatkan sesuatu sebagai jalan terakhir.

Air hujan memberi perlambangan kesedihan melampau dalam lirik-lirik lagu. Cuba hayati lagu “Antara Hujan dan Airmata” Sudirman. Tak larat rasanya mendengar rintihan hatinya yang lara.

Alangkah risaunya jika bekalan air terputus. Susah sekali umat Islam menunaikan kewajipan dan menguruskan hal-hal lain yang berkaitan hidup seharian..

Air laut kadang nampak tenang dan mengkhayalkan. Namun sesakali ia ‘marah” dan bertukar menjadi gelombang tsunami yang mampu meragut ratusan ribu jiwa.

Bila tiada ia di cari, berlebihan menjadi bencana.

Segelas air mampu menghilangkan dahaga. Menjadi tasik tempat segala ikan dan hidupan. Menjadi lautan …

Air mata keinsafan yang lahir dalam diri bila mengingati dosa-dosa silam lebih bererti. Terlalu banyak amaran dan tanda-tandanya. Sama-samalah kita menginsafi diri.

Monday, January 03, 2005

Dalam Nafas 2005

DALAM NAFAS 2005



Hari pertama bekerja di tahun 2005. Bersyukur sekali dianugerahi Allahi kehidupan dan dipermudahkan segala hal. Walau apa pun yang terjadi di tahun 2004. Harapnya tahun 2005 ini akan lebih gemilang. Aku akan lebih assertive dan mencapai apa yang aku impikan.

Sedih sekali bila tiap kali membaca akhbar, terbayang penderitaan mangsa ombak tsunami. Bayangkanlah kehidupan kebanyakkan dari mereka memang telah sedia susah kini bertambah sukar dan rumit. Segalanya hancur dan nyawa insane yang disayangi melayang. Bukan mudah untuk memulakan kehidupan semula. Trauma yang dihadapi membuntukan lagi keadaan. Simpati sahaja tidak akan mengubah keadaan. Mana yang terdaya hulurkanlah bantuan kepada mereka.

Trauma kehidupan yang dilalui kadang membuatkan kita fobia tentang sesuatu perkara. Fobia untuk melakukan sesuatu yang kita tidak pasti akan hasilnya. Akhirnya kita hanya menanti dan membiarkan masa berlalu begitu sahaja. Aku sendiri rasa sangsi dan tidak yakin tentang sesuatu hal yang aku kira tidak berbaloi untuk dilakukan. Namun orang lain tidak memikirkan perkara itu begitu. Mengapa pula mereka boleh ‘melepasi’ halangan itu dengan mudah? Kenapa tidak aku? Hendak seribu dayalah Mal!

Akhirnya aku mendapat juga naskah “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” karya Hamka. Tokoh pendakwah yang menulis kisah cinta yang berlandaskan Islam. Sesuatu yang menarik untuk di baca. Terima kasih kepada Azah HS yang bersusah payah membelikan buku ini. Aku memang sudah lama mengidamkan bulu ini untuk dijadikan koleksi peribadi. Buat Azah yang terbuka hatinya untuk menceburi profesion perguruan, moga menjadi bukan sebarangan pendidik. Bersemangat sekali dia …

Teman-teman mengubah haluan kerjaya masing-masing. Aku tetap di sini . Ada banyak yang tertangguh. Segalanya mengenai kepuasan dan memperjuangkan apa yang dipercayai benar . Sememangnya sesetengah perkara tidak boleh digantikan dengan wang ringgit. Namun tanpanya sesetengah yang lain tidak pula boleh dikecapi tanpanya.

Nafas 2005 baru bermula. Aku masih kabur apa yang menanti dipenghujungnya.